Header Ads

Bila Esok Sekuntum Anggeline - Melur Seruni

SEKUNTUM ANGGELINE

Kuncupmu belum lagi cukup hari
Ketika tibatiba entah serangga jenis apa
Membuatmu raib dari taman permainan
Beberapa waktu yang lalu
Ya,beberapa waktu yang lalu
Halaman-halaman mewartakan pergimu

Ternyata kuncup itu layu sebelum kembang
Aroma syurga tercium di sebelah kandang ayam
Betapa getir ketika takutmu tiada terbaca
Betapa gigil itu hanya berteman boneka
Oh dunia,teramat pekat bagi senyummu

Bahkan hujanpun takkan mampu
Menggantikan deras tangis batinmu
Dan di binar kedua matamu
Syurga itu harus dirimu bayar
Dengan kesucian dan keluguanmu

Kini....
Mekarlah dikau sebagai penyeri syurga
Bermainlah dengan senyum paling seri
Melenggoklah dan bernyanyilah
Mengitari taman inderaloka
Sebagai bidadari suci dan abadi
Terhindar dari tangan penuh birahi

Kota Singa, 10 Juni 2015 · 



BILA ESOK

Masa melesat tinggalkan kenangan
Jejak jejak sajakku usang dalam buangan
Menderap degup jantung pilu tak berkesudahan
Adakah pengharapan tersisa di penantian

Kini rebah ragaku beradu pilu
Mendendang puisi gurindam kalbuku
Kemana kulabuhkan pelayaran cintaku
Sedang setiap dermaga tawarkan pilu tatu
Bila esok tiada mampu ku terjaga dari rindu
Sajakku jadikan ingatan buatmu tentangku

Kota Singa, 10062013 | 23:35




Melur Seruni; Saat ini tinggal di Singapura dan menjadi pegiat di Jentera Semesta.
Buku kumpulan puisi tunggalnya berjudul "Jejak kelana."
Karya sajaknya terkumpul di antologi bersama, yakni Cinta, Rindu dan Kematian (2012),
Habis Gelap Terbitlah Sajak (2012),
Puisi Menolak Korupsi 2b (2013), Maharajan Hitam Putih  (Malaysia 2013),
IKOSAS (Malaysia 2014), Memo untuk Presiden (2014),
Kilometer Nol (2014), Meraih Sayang dari buku Bebas Melata (2015), PMK 4 (2015), 
Jurnal sastra DPB Sabah edisi Jan-Maret (Malaysia 2015).
Juara 2 lomba menulis puisi hari Kartini HOME (Singapura 2014)

Tidak ada komentar

Video

Video